Bermitos - Dengar Bunyi Kerincing Gelang Kaki Jam 2 Pagi, Rupanya Jelmaan Tagih Warisan - Jika mengikutkan kata hati, Athirah sebenarnya menyesal ikut sahabatnya pulang ke desanya.
Ajakan seorang sahabat untuk pulang ke desa neneknya disambut gembira oleh Athirah. Gadis Malaysia ini sudah lama tidak merasakan suasana dan keindahan desa.
Namun entah kenapa, dalam perjalanan menuju Perlis, hati Athirah yang semula bersemangat tiba-tiba berubah gelisah. Namun ia diam saja karena tidak ingin terbawa oleh perasaannya.
Sesampainya di tempat tujuan, Athirah awalnya dibuat takjub oleh keindahan desa yang hijau dan tenang. Namun rasa tidak nyaman kembali menyeruak begitu melihat area rumah nenek Salwa, sahabatnya.
Rumah Jauh dari Tetangga, Jalan Sunyi dan Gelap
Bagaimana tidak? Rumah berbahan papan itu terlihat reyot dan usang. Tidak itu saja, rumah itu terletak persis di depan perkebunan sawit, terpisah dari tetangga.
" Rumah tetangga jauh ... daerahnya cukup sepi, perasaan tenang yang kuharapkan berubah menjadi ngeri.
" Saat malam, sangat gelap dan sunyi. Bahkan lampu jalan pun tidak berfungsi, membuat suasananya agak seram," kata Athirah membuka cerita horornya.
Kampung Halaman yang Cukup Menyeramkan
Seolah menyadari wajah Athirah yang resah, sebelum tidur, Salwa tiba-tiba bercerita tentang tingkah segelintir warga kampung neneknya.
Menurut Salwa, sebagian orang di desa itu suka melakukan syirik seperti menyimpan pusaka dan memelihara jin. Bahkan, menurut Salwa, neneknya juga sering menerima gangguan.
Namun neneknya sudah terbiasa dengan keadaan tersebut. Karena itu, Salwa meminta Athirah untuk tidak merasa takut atau khawatir jika mendengar dan melihat sesuatu.
" Saat itu, jika mengikutkan kata hati, aku benar-benar menyesal ikut dia pulang ke kampungnya. Ceritanya malah membuatku tidak dapat tidur," kata Athirah.
Penampakan Nenek Berwajah Jahat
Benar saja, kira-kirapukul dua pagi, Athirah tiba-tiba merasa ingin buang air kecil. Dia pun memberanikan diri ke kamar mandi di depan tempat dia dan Salwa tidur.
Pada awalnya Athirah ingin membangunkan Salwa. Tetapi dia tidak sampai hati melihat sahabatnya itu sudah tidur dengan nyenyak.
" Ketika keluar dari kamar mandi, aku terkejut melihat seorang wanita tua tiba-tiba muncul di depanku. Nenek itu mengerutkan keningnya sambil menarik rambutnya sendiri.
" Mulutnya berulang kali menyebut tentang kematian. Dia juga menyebut tentang warisan tanah dan harta benda yang aku sendiri tidak mengerti," kata Athirah.
Bunyi Kerincing Gelang Kaki dan Muntah Darah Pukul 2 Pagi
Tanpa pikir panjang, Athirah berlari ke kamar dan membangunkan alasan yang juga ikut kaget dengan apa yang ada di depannya.
Belum reda ketakutan yang dirasakan Athirah dan Salwa, makhluk itu menghilang sebelum kedua gadis itu mendengar bunyi kerincing gelang kaki dan cakaran di dinding.
Athirah yang menggigil karena ketakutan mendengar suara kerincing itu, kemudian berteriak sekuat tenaga. Makhluk itu muncul kembali, tepat di depan wajahnya.
" Di tengah kami berpelukan karena takut menatap wajah nenek tua yang jahat itu, tiba-tiba Salwa muntah darah sebelum pingsan.
" Untung ada seorang paman yang tinggal bersama neneknya di rumah itu. Dia langsung pergi panggil ustaz untuk datang membantu," kata Athirah.
Ustaz Datang, Makhluk Itu Langsung Pergi
Cerita Athirah lagi, sembari menunggu kedatangan sang ustaz, makhluk itu hinggap di tiang rumah sambil memandang tepat ke arah dirinya dan Salwa.
Namun, ketika makhluk itu melihat ustaz datang ke rumah, ia berteriak sebelum menghilang di kegelapan. Padahal ustaz itu tidak berbuat apa-apa.
" Katanya sudah beberapa kali ustaz datang untuk memulihkan keadaan tetapi tidak berhasil. Mungkin juga karena makhluk itu selalu melarikan diri.
" Tapi untungnya ada ustaz yang segera memeriksa keadaan Salwa yang sedang pingsan," ujar Athirah.
Balas Dendam karena Tak Puas Pembagian Harta
Usai kejadian, Salwa bercerita bahwa yang dilihat Athirah pada malam kejadian itu adalah jelmaan saudara neneknya.
Ternyata, selama ini saudara neneknya menyimpan dendam karena memperebutkan harta warisan.
Meski sudah mendapatkan bagiannya, saudara neneknya tetap tidak puas. Ia terus mengganggu nenek Salwa dan keluarganya hingga saat ini.
Salwa menambahkan saudara neneknya itu sangat suka memakai gelang kaki dan juga tinggal sendirian di desa yang sama.
" Warga desa tahu tentang sikap saudara nenek yang suka berbuat syirik hingga banyak yang menjauhinya," pungkas Salwa.