Posted by : Toke Balap
Kamis, 30 April 2020
Bermitos-Cerita Seram Gua Jepang dan Gua Belanda
Misteri Lada Di Gua jepang
Bagi pemerhati cerita horor lokal, misteri hantu lada di Gua Jepang mungkin sudah akrab di telinga.
Untuk para pengunjung Gua Jepang, salah satu larangan yang paling pantang dilarang adalah menyebutkan kata “lada”.
Apabila dilanggar, kata tersebut akan memicu berbagai macam gangguan gaib seperti penampakan makhluk halus yang dapat menyakiti fisik para pengunjung.
Dalam bahasa yang digunakan masyarakat Bandung, yaitu Bahasa Sunda, kata lada berarti pedas.
Namun, bukan itu alasan mengapa kata lada dilarang diucapkan di dalam Gua Jepang.
Konon, kata lada berasal dari leluhur setempat yang sangat dihormati masyarakat, yaitu Eyang Lada Wisesa.
Mengucapkan kata lada dengan seenaknya dianggap tindakan tidak sopan dan melanggar hukum sakral setempat.
Beberapa orang yang pernah beruji nyali ditempat ini sudah banyak yang mencoba mengutarakan kata terlarang itu.
Percaya atau tidak, kebanyakan dari mereka langsung diganggu makhluk halus, tidak sedikit juga yang kesurupan dan bertingkah garang.
Suara tangisan di gua Belanda
Cerita seram berikutnya yang datang dari kedua tempat lokasi mistis ini adalah tangisan wanita misterius di Gua Belanda.
Gua Belanda dibangun di tengah-tengah Hutan Ir. H. Juanda, dikelilingi oleh banyak pohon sehingga lebih gelap dan lebih dingin.
Belum lagi minimnya ventilasi di dalam gua ini yang membuat keadaannya semakin membuat para pengunjung tidak betah berdiam lama-lama di dalamnya.
Tapi, bukan itu saja, lho, yang membuat orang-orang ogah masuk ke dalam gua gelap ini…
…namun juga kisah tangisan seorang wanita misterius yang selalu terdengar apabila situasi sedang hening dan sepi.
Suara tangisan ini bisa datang dari dua arah, tergantung dimana letak para pengunjung.
Kabarnya, apabila para pengunjung sedang ada di dalam gua, suara tangisan akan terdengar dari luar.
Tapi, jika para pengunjung sedang ada di luar gua, suara tangisannya terdengar dari dalam.
Belum ada yang bisa memastikan sejarah dibalik cerita ini.
Akan tetapi, rumor yang berterbangan dari kuping satu ke kuping lainnya menyatakan bahwa tangisan tersebut datang dari seorang wanita yang meninggal akibat diperkosa para kompeni Belanda.