Posted by : Toke Balap Senin, 25 Mei 2020


BERMITOS-POCONG DI SAMPING MASJID
Kejadian ini sekitar tahun 2014 kalau tidak salah, aku masih SD kelas 5. Walaupun sudah lama tapi aku masih sangat ingat detail kejadian itu.

Malam itu, aku bersama 5 orang teman laki-lakiku baru saja selesai mengaji di tempat guru ngajiku. Kebetulan teman-teman perempuanku tidak berangkat mengaji karena malam itu hujan.

Karena adzan isya sudah berkumandang, kami langsung menuju masjid yang letaknya di belakang kebon dekat rumahku.

Setelah selesai sholat, teman-teman laki-lakiku langsung berjalan pulang bersama-sama tanpa menunggu aku. Mungkin saja mereka mengira aku akan pulang lewat kebon samping rumahku karena sangat dekat dengan rumahku.



Namun aku tidak mau lewat sana karena terlalu gelap dan setiap lewat sana pasti aku merinding. Ditambah lagi ada sumur tua yang katanya ada nenek-nenek tua penunggu sumur itu.

Akhirnya aku tergesa-gesa menyusul teman-temanku yang sudah berjalan agak jauh dari masjid. Aku berjalan membawa payung di tangan kananku, sedangkan tangan kiriku memegang tas mukena.


Saat aku sampai di belokan selatan masjid, aku berhenti karena celanaku basah terkena air hujan.

Aku menunduk melipat celanaku sedikit keatas agar tidak terlalu basah.

Kebetulan di belokan itu tidak ada orang sama sekali karena orang-orang masih didalam masjid untuk berdoa.

Belakang masjid kampungku itu adalah sebuah kuburan besar yang tepatnya menyatu dengan tembok masjid.

Belokan tempat aku berhenti tepatnya dekat dengan gudang masjid, dibelakang gudang itu terdapat tembok atau pagar yang membatasi masjid dengan kuburan.

Nah, setelah aku selesai melipat celanaku, tidak tau kenapa aku tertarik untuk melihat kebagian belakang gudang.

Entah mengapa aku adalah tipe orang yang sangat penasaran dengan apapun. Dan saat itu aku tidak sadar saja kenapa aku menoleh kesana padahal aku tinggal berjalan lurus untuk menyusul teman-temanku.

Benar saja, dibawah pohon kelapa samping kuburan itu ada sebuah lampu yang mati.

Aku sangat terkejut. Bukan karena lampu mati itu, tapi sesuatu dibawah lampu itu.

Sosok tinggi besar dan terbungkus kain putih agak kecoklatan dengan wajah hitam berdiri dibawah lampu yang mati itu.

Aku sangat yakin dia sedang menatapku. Tadinya aku tidak tau apa dan siapa yang sedang berdiri di sana hujan-hujan seperti ini. Lalu aku berpikir lagi, dan aku sadar bahwa sosok itu bukan manusia.

Saat itu aku tidak bisa melakukan apapun, aku bingung dan aku tidak bisa mengingat doa-doa apapun selain hanya bisa menatapnya.

Karena itu adalah pengalaman pertamaku melihat sosok gaib yang sangat terlihat nyata.

Sosok itu begitu familiar dimataku. Ya,pocong. Biasanya aku hanya melihat di TV atau saat orang meninggal dibungkus kain kafan lalu dikuburkan.

Dan sekarang aku melihat langsung orang meninggal itu dengan kain kafan kotor dan bentuk yang menyeramkan berdiri dibawah pohon dikegelapan.

Bagaimana bisa orang meninggal dapat berjalan-berjalan dimalam hari? pikirku ketakutan.

Lalu beberapa detik berlalu aku tersadar dan aku langsung berlari dan berteriak.“Pocooongggggg!!!”.



Teman-temanku yang berada didepanku ikut berlari, aku dengan susah payah berlari dengan payung yang menghambat langkahku.

Saat itu aku merasa sangat ketakutan hingga mereka akhirnya berhenti dan menanyaiku apakah benar ada pocong.

Lalu aku menceritakan kejadian itu, 2 orang dari mereka yaitu fauzan dan fauzi memberanikan diri untuk mengecek lagi tempat dimana aku melihat pocong itu.

Dan mereka tidak melihat apapun. Lalu kami berlari lagi sampai ke rumah masing-masing.

Hari-hari setelah kejadian itu, aku selalu takut untuk ke kamar mandi dan keluar rumah saat malam hari. Aku takut akan bertemu dengan sosok pocong di samping masjid itu lagi.


Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Mitos dan cerita seram - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -