Posted by : Toke Balap
Rabu, 27 Mei 2020
BERMITOS-PENAMPAKAN GENDERUWO PENUNGGU JEMBATAN
Namaku Ghaza, aku berasal dari kota ngawi jawa timur. Ceritanya baru Akhir tahun 2017 kemarin, tepatnya bulan oktober.
Awal mula cerita ini adalah ketika istriku ingin jalan-jalan dikota ngawi tempat kelahiranku. Kebetulan istriku orang madiun.
Istriku kerja sebagai guru di SMK swasta di madiun, dan aku seorang wiraswasta. Aku buka usaha di ngawi sedangkan istriku kerja di madiun.
Akhirnya mau tidak mau aku harus mengalah untuk pindah ke madiun dan pulang pergi madiun ngawi naik sepeda motor setiap harinya.
Karena pada malam hari itu istriku ingin jalan-jalan di ngawi aku menurutinya, kami berangkat dari madiun jam 7 malam.
Waktu keberangkat untuk mempersingkat waktu kami melalui jalur alternatif melewati sebuah desa yang memiliki hamparan sawah yang luas tapi minim penerangan (tepatnya desa kwadungan ngawi).
Saat keberangkatan memang tidak hal yang aneh atau hal semacamnya, dan waktu pulang jalan-jalan dari ngawi pun tidak ada hal aneh pula.
Kami pulang dari ngawi saat itu kurang lebih jam 9 malam. Waktu itu kami jalan-jalan di ngawi pada malam jumat kliwon, itu tanpa aku sadari sebelum melihat hari dan tanggal waktu kejadian.
Singkat cerita setelah kami berdua pulang ke madiun, ternyata ada kepentingan mendadak yang membuatku harus pulang lagi ke ngawi karena ada sanak saudara masuk rumah sakit.
Saat itu istriku ingin ikut tapi aku tidak mengijinkannya, karena besok dia harus masuk sekolah untuk mengajar. Mau tidak mau akhirnya aku berangkat sendiri, dan aku orangnya bisa dibilang nekat.
Pada saat itu berangkat dari madiun jam 11 malam, dan melalui rute alternatif sama yang minim penerangan. Pada awal keberangkatan menuju ngawi aku sudah memiliki firasat bakal bertemu sesuatu.
Saat melewati hamparan sawah yang sangat luas tersebut hanya aku saja yang berkendara, dan tidak ada pengendara lain yang lewat.
Waktu aku berkendara tepatnya di daerah kwadungan aku melihat sosok bapak-bapak berjalan kaki mengenakan pakaian putih celana hitam.
Saat itu terlihat jelas karena orang tersebut terkena cahaya lampu motorku. Dalam hati aku berkata Alhamdulillah ternyata aku gak sendirian lewat tempat gelap ini.
Tetapi yang membuatku curiga adalah kenapa bapak tersebut berjalan kaki tanpa membawa penerangan apa pun?
Biasanya kalau penduduk desa setempat kalau lewat daerah tersebut pasti minimal naik sepeda dan membawa lampu senter serta tidak ada yang berani jalan kaki.
Aku bisa tau karena setiap harinya aku melewati daerah tersebut. Bapak itu berjalan di depanku kurang lebih dengan jarak sekitar 50 meter.
Kondisi saat itu sedang gerimis. Aku mulai curiga saat melihat bapak itu, akhirnya aku memutuskan untuk pelan-pelan naik motor dibelakang bapak tersebut.
Aku takut kalau seumpama itu begal, makanya aku pelan-pelan membuntuti dibelakangnya dengan jarak 50 meter, dan kalau seandainya itu begal dari jarak 50 meter tersebut aku bisa langsung balik arah lain untuk melarikan diri, pikirku.
Tapi anehnya saat aku membuntuti seakan-akan bapak yang berjalan seorang diri itu tau aku sedang membuntutinya. Lalu dia berhenti, tapi tidak menengok kebelakang tepat ke arahku.
Karena dia berhenti malah aku memilih tancap gas, dan saat aku melewatinya bapak tersebut berubah menjadi kucing hitam dengan mata bersinar melihatku tancap gas.
Aku kira hantu tersebut tidak mengikutiku, sesampai di perempatan desa kendung aku berhenti untuk menyalakan rokok sambil menunggu pengendara lain lewat agar aku ada barengan untuk menuju ngawi.
Ternyata pucuk dicinta ulampun tiba tak berapa lama kebetulan ada pengendara motor lain lewat, lantas aku segera menghidupkan motorku dan membuntuntinya dari belakang juga dengan jarak 20 meter.
Tapi ternyata dia melewati arah desa kandangan, setauku jalan tersebut sedang di aspal untuk perbaikan dan hanya bisa dilewati sepeda motor.
Akhirnya aku tidak ada pilihan lain untuk mengikutinya, walaupun jalannya sedang rusak aku tetap juga nekat.
Baru berjalan kurang lebih 2 kilometer dari perempatan kendung tiba-tiba pengendara didepanku melindas kucing hitam dan berbalik arah untuk mencari kucing itu.
Ternyata kucing itu adalah perubahan wujud dari bapak yang aku liat pertama tadi, aku bisa tau karena aku berjalan terus melewati pengendara tersebut yang sedang mengambil jasad kucing itu.
Saat itu perasaanku sudah tidak enak lagi, pasti ini bakal ketemu setan itu lagi. Ternyata dugaanku benar.
Tak selang beberapa lama aku melintasi jembatan di desa kandangan yang jalannya berkelok secara tiba-tiba muncul sosok genderuwo berjalan disamping kananku.
Karena aku kaget aku memilih tancap gas dengan kecepatan 80km/jam. Tapi anehnya genderuwo tersebut mampu mengimbangi laju kecepatan motorku.
Saat aku mau sampe di ring road ngawi tiba-tiba genderuwo tersebut hilang. Aku sampe ngawi sekitar jam 12 dini hari.
Aku tidak bercerita langsung ke keluarga besarku tentang kejadian ini. Setelah aku menjenguk sanak keluarga dirumah sakit, aku memutuskan tidur dirumah ngawi saja.
Kebetulan dirumahku ngawi kakaku memiliki bayi yang berusia 3 bulan, saat aku sampai dirumah ngawi secara tiba-tiba keponakan bayiku menangis tiba-tiba di dalam kamar.
Mungkin karena tau bahwa aku dibuntuti genderuwo itu sampe rumah, saat itu ponakanku bayi menangis terus sampai pagi. Ketika esoknya aku baru cerita ke keluargaku.
Sekian cerita ini, lain kali akan kubagikan lagi kisah seram yang aku alami.