Posted by : Toke Balap
Sabtu, 30 Mei 2020
BERMITOS-PENAMPAKAN DI DALAM KAMAR KOS
Sebagai anak daerah yang datang ke Kota P untuk menuntut ilmu. Aku harus menyewa kos setiap bulan untuk bertempat tinggal disekitar kampus.
Sebagai seorang pendatang aku dan temanku L dicarikan tempat kos oleh kakak seniorku, karena kami tidak sempat untuk mencari sendiri.
Akhirnya kakakku itu memilihkan kos yang berada di belakang kampus dekat persawahan dan kebun jagung. Tempat kos itu terlihat bagus dari luar dan penghuninya yang padat, bersih dan rapi. Sekilas tidak ada yang aneh dari kos ini.
Bulan berganti tahun aku tetap tinggal dikos itu karena kami masih merasa nyaman untuk bertempat tinggal disana. Dan pada akhirnya kami mengetahui bahwa pemilik kos tersebut adalah seorang dukun perempuan.
Namun bukanlah seorang dukun yang jahat untuk menyakiti seseorang melain dukun untuk mengobati penyakit.
BERMITOS-PENAMPAKAN DI DALAM KAMAR KOS
2 kali seminggu ibu kos membuka praktek dan memang banyak sekali orang yang datang untuk berobat. Mungkin di daerah kami sebagian besar masyarakat masih berminat untuk datang berobat kedukun.
Tidak hanya untuk berobat saja, ada orang yang datang juga untuk menyampaikan hajat, meminta di mudahkan dalam berbagai macam persoalan, entah skripsi, cinta, pekerjaan atau lainnya aku tak tahu.
Namun yang aku tau pasien ibu itu sangat ramai, dan hal itu secara tidak langsung menunjukkan bahwa ia adalah dukun yang handal.
Uniknya ketika Ibu tersebut mengobati pasien orang yang berbicara bukanlah dirinya sendiri, namun ia akan dirasuki oleh sesosok entah itu arwah siapa atau jin atau makhluk apa. Namun ia adalah seorang kakek-kakek.
Aku pernah melihat prakteknya ketika menemani temanku yang datang untuk meminta dibacakan mantra ke skripsinya agar mudah dalam menarik perhatian dosennya.
Kembali kecerita, banyak diantara kami penghuni kos baru yang merasakan keganjilan dan keanehan di dalam kos kami.
Konon katanya jika seorang pemilik rumah mempunyai akuan atau jin yang mendampingi maka rumah nya akan dipenuhi oleh makhluk-makhluk seperti itu pula.
Sepengetahuanku mereka sangat jarang untuk menampakkan diri, hanya saja kami sering mendengar hal-hal aneh yang bikin kami ketakutan. Setiap malam setelah lewat tengah malam selalu terdengar suara-suara rusuh di dapur, seperti kuali yang terjatuh dan bunyi perabotan-perabotan lainnya.
Namun ketika kami melihat di pagi hari tidak ada barang yang berserakan di dapur. Terkadang terdengar suara banyak kaki berlari diteras kamar, rasanya tidak mungkin penghuni kos untuk berlari sekencang itu. Jika mereka berlari karena kebelet pipis toh disetiap kamar kami sudah mempunyai kamar mandi masing-masing.
Hal yang mencekam yang membuatku tidak bisa tidur semalaman pernah aku alami saat aku masih bertempat tinggal disana.
Kebetulan aku mendapatkan kamar paling belakang yang dekat dengan dapur. pada malam sebelumnya aku masih bisa tidur dengan nyenyak, dan tidak tahu kenapa pada malam itu aku berteriak tengah malam sehingga membangunkan tidur kedua temanku.
Aku tidak memastikan apakah saat itu aku sudah sadar atau setengah sadar dari tidurku, namun aku melihat penampakan di dalam kamar kos tempat aku tinggal. Aku melihat ada sepenggal kepala yang tergantung didinding kamarku, wajahnya sangat seram, matanya berwarna merah menyala dan mempunyai taring di dua sudut bibirnya, sangat mirip dengan wajah topeng setan.
Entah saat itu aku mengalami yang namanya ketindihan atau tidak, namun benar-benar ketakutan dan tanpa ku sadari aku berteiak sangat kencang sehingga membuat kedua temanku terbangun kaget secara spontan.
Suasana saat itu benar-benar aneh dan lain dari biasanya, secara bersamaan kami merasakan hawa benar-benar dingin dan semua bulu-bulu menjadi berdiri. kamipun menghidupkan MP3 di HP dan memutar ayat-ayat Alqur’an. Namun bukannya kami merasa lebih tenang justru kami merasa lebih merinding.
Akhirnya setelah kami mencoba menenangkan diri kami matikan MP3 tersebut dan kami mencoba untuk tidur kembali, anehnya kedua temanku dapat memejamkan matanya kembali untuk tidur, namun tidak denganku.
Aku kembali seperti melihat sosok tadi dan membuatku menangis dalam tidurku, temanku kembali membangunkanku karena ia sangat merasa terganggu dengan suara rintihanku, akhirnya aku pun memutuskan untuk tidak tidur di malam itu hingga Adzan Subuh berkumandang.